Kamis, 17 Mei 2012

Kimia Dan Penyelam Laut Dalam









Pada tahun 1916, Joel Hildebrand, dari Universitas California di Berkeley, menemukan bahwa  kelarutan helium lebih kecil daripada gas lainnya dalam cairan apa saja. Berdasarkan penemuan tersebut, helium digunakan sebagai campuran oksigen untuk pernapasan penyelam laut dalam, menggantikan campuran oksigen–nitrogen, seperti dalam udara. Jika penyelam menggunakan udara (mengandung sekitar 78% nitrogen dan 21% oksigen), maka nitrogen akan larut dalam darah. 
Hal itu terjadi karena kelarutan gas dalam cairan berbanding lurus dengan tekanan. 
Sebagaimana Anda ketahui, tekanan di kedalaman lebih besar daripada tekanan di permukaan. Nah, ketika penyelam kembali ke permukaan, maka nitrogen yang tadi larut dalam darah akan keluar membentuk gelembung, mirip seperti ketika botol minuman soda dibuka. Hal ini menimbulkan rasa sakit yang luar biasa yang dikenal dengan istilah bends (membungkuk, karena penderita akan membungkukkan badannya karena kesakitan). Bends dapat dicegah jika digunakan campuran helium-oksigen, karena helium kurang larut dalam darah. Selain itu, nitrogen pada tekanan tinggi akan memberikan efek narkosa, yang akan mempengaruhi penyelam dalam mengambil keputusannya, sehingga sering terjadi kecelakaan akibat kecerobohan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Favorit Pembaca Info Pendek

SEJARAH PEMIKIRAN MANUSIA TENTANG TUHAN

Pemikiran Barat atau manusia primitive              Proses perkembangan pemikiran manusia tentang tuhan menurut teori evolusionisme ada...