Jumat, 21 Juni 2013

Meminta Dengan Tergesa-Gesa

“Manusia telah dijadikan (bertabiat) tergesa-gesa. Kelak akan aku perlihatkan kepadamu tanda-tanda azab-Ku.” (QS. Al-Anbiya [21] : 37).

 
 
Mengapa kita sering tergesa-gesa ketika beribadah. Sholat kita kerjakan tak lebih dari dua menit.  Sedangkan makan di warteg bisa kita habiskan hingga satu jam lebih. Kita sering mengulur waktu untuk membayar hutang, namun begitu memaksa ketika berdoa kepada-Nya. Meminta segunung doa dan keinginan kita, segera dikabulkan detik itu juga. Menyedihkan!

Ketergesaan hanya akan melahirkan keputusasaan. Bisa membuat orang berhenti dari berdoa, dan hasil akhirnya adalah kefuturan. Tergesa-gesa adalah sifat manusia yang hendak mendahului takdir. Sikap ini juga, seringkali menghinggapi ibadah-ibadah kita, sarana kita meminta dan memohon. Dan keadaan ini dapat kita kenali pada hal-hal berikut.

Terlalu mengejar target

                Misalnya, terihat ketika menjalani ibahda puasa di bulan Ramadhan. Ketika menjalani ibadah ini, yang di dalamnya juga kita disunnahkan mendirikan sholat tarawih dan qiyamul lail ataupun membaca Al-Qur’an, kita dapati kebanyakan dari kita tergesa-gesa. Kita tidak memperhatikan kesempurnaan berdiri, rukuk, dan sujud yang kita lakukan, seperti juga tidak terlalu peduli tentang kesempurnaan tajwid dari ayat-ayat Al-Qur’an yang kita baca.

Terjebak pada cara instan

                Perkembangan dunia yang semakin maju, menjadikan sesuatu yang dahulu bisa diselesaikan dalam waktu sebulan, hari ini hanya butuh dua atau tiga hari saja. Begitu juga dengan memberikan materi keIslaman yang dibuat dengan ringkas dan padat.

                Padahal, seorang Abdullah bin Mas’ud yang terkenal cerdas, harus mempelajari Al-Baqarah selama 10 tahun. Ini menunjukkan bahwa belajar agama tidak bisa instan.

Lelah menunggu jawaban

                Berdoa adalah ibadah yang disyariatkan kepada kita, tetapi jawabannya adalah hak Allah swt. Jika ternyata jawaban itu belum datang, hendaknya kita berprasangka baik kepada-Nya. Mungkin kita belum ikhlas, atau barangkali masih ada dosa yang belum kita taubatkan kepada Allah.

Melakukan di sisa waktu

                Bagi kita yang dihadapkan dengan kerja yang padat dan aktivitas yang selalu berburu waktu, seringkali kita menunaikan ibadah secara terburu-buru. Entah bersegera melakukannya agar tidak terlambat bekerja atau mengakhirkannya di ujung waktu yang tersisa karena memprioritaskan pekerjaan yang belum selesai.

                Mari kita mengoreksi diri, seberapa tergesa ibadah kita?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Favorit Pembaca Info Pendek

SEJARAH PEMIKIRAN MANUSIA TENTANG TUHAN

Pemikiran Barat atau manusia primitive              Proses perkembangan pemikiran manusia tentang tuhan menurut teori evolusionisme ada...