Minggu, 22 April 2012

Kasus Talidomit


Talidomit dapat dijadikan sebagai contoh untuk menggambarkan pengaruh konfigurasi terhadap sifat zat, khususnya berkaitan dengan fungsi biologis. Talidomit diproduksi sebagai antidepresan atau transkualiser (obat penenang). Pada tahun 1950-an hingga awal tahun 1960-an, obat ini banyak diresepkan di negara-negara Eropa dan Kanada. Meskipun ada anjuran supaya berhati-hati meresepkannya untuk ibu hamil, obat ini banyak di konsumsi oleh ibu hamil untuk menghilangkan rasa mual. Bahkan di Jerman, obat ini dapat diperoleh tanpa resep dokter. Sayangnya, Talidomit yang di produksi untuk obat tersebut, merupakan campuran rasemat. Salah satu enansiomernya berkhasiat sebagai antidepresan, sedangkan enansiomer yang satunya merupakan mutagen dan teratogen. Akibatnya, banyak bayi yang lahir dengan anggota badan, khususnya tangan dan kaki, yang tidak lengkap. Amerika Serikat terhindar dari malapetaka Talidomit karena Frances O. Kelsey, M.D., seorang petugas pengawasan obat dan makanan di negara itu, menolak merekomendasikan penggunaan obat itu di  Amerika. Kalsey mengambil kebijakan itu berdasarkan hasil pengujian obat terseut kepada tikus percobaan yang ternyata banyak menyebabkan aborsi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Favorit Pembaca Info Pendek

SEJARAH PEMIKIRAN MANUSIA TENTANG TUHAN

Pemikiran Barat atau manusia primitive              Proses perkembangan pemikiran manusia tentang tuhan menurut teori evolusionisme ada...