Jumat, 26 Juli 2013

Jangan Suka Marah


Jangan suka marah, nanti cepat tua!” Mungkin kita sering mendengar nasihat seperti itu. Ternyata nasihat itu ada benarnya juga, lho.
Marah adalah luapan emosi yang wajar dan bisa dialami semua orang. Hanya saja, cara meluapkan amarah setiap orang berbeda-beda. Ada yang sampai meledak-ledak, berteriak, tapi ada pula yang hanya diam dengan raut wajah tegang dan cemberut. Apa pun bentuk luapannya, marah tetap saja merugikan kesehatan kita. Kenapa?

Pada saat kita marah, darah akan mengandung banyak hormon adrenalin. Hormon yang diproduksi oleh kelenjar adrenal ini akan dilepaskan ke dalam darah ketika ada rangsangan emosi (marah, cemas, atau stres). Akibatnya, denyut jantung akan bertambah cepat, nafas tersenggal-senggal, dan tekanan darah kita pun akan meningkat. 
 
Pada saat marah, otak kita juga akan mengeluarkan hormon stres (kortisol, kortikosteroid, katekolamin). Padahal, hormon-hormon tersebut dapat menurunkan sistem kekebalan tubuh, sehingga tubuh kita pun akan mudah terserang penyakit.

Pada saat marah otot-otot wajah kita akan mengalami ketegangan. Jadi, bila kita sering marah, wajah kita pun akan terlihat tegang, berkerut, dan tampak jelek dibandingkan kalau kita tersenyum atau tertawa.

Menurut penelitian, marah ternyata juga dapat menguras cadangan vitamin C dalam tubuh kita sekitar 2.500 mg. Wow, jumlah ini setara dengan 5 kg jeruk, lho ! padahal, fungsi vitamin C adalah sebagai antioksidan yang antara lain berguna mencegah penuaan dini. Itu sebabnya, orang yang suka marah-marah sering dibilang akan cepat tua, karena kandungan vitamin C dalam tubuhnya banyak berkurang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Favorit Pembaca Info Pendek

SEJARAH PEMIKIRAN MANUSIA TENTANG TUHAN

Pemikiran Barat atau manusia primitive              Proses perkembangan pemikiran manusia tentang tuhan menurut teori evolusionisme ada...