“Jangan suka marah, nanti cepat tua!” Mungkin kita sering mendengar nasihat seperti itu. Ternyata nasihat itu ada benarnya juga, lho.
Marah adalah
luapan emosi yang wajar dan bisa dialami semua orang. Hanya saja, cara meluapkan
amarah setiap orang berbeda-beda. Ada yang sampai meledak-ledak, berteriak,
tapi ada pula yang hanya diam dengan raut wajah tegang dan cemberut. Apa pun
bentuk luapannya, marah tetap saja merugikan kesehatan kita. Kenapa?
Pada saat kita
marah, darah akan mengandung banyak hormon adrenalin. Hormon yang diproduksi
oleh kelenjar adrenal ini akan dilepaskan ke dalam darah ketika ada rangsangan
emosi (marah, cemas, atau stres). Akibatnya, denyut jantung akan bertambah
cepat, nafas tersenggal-senggal, dan tekanan darah kita pun akan meningkat.
Pada saat marah,
otak kita juga akan mengeluarkan hormon stres (kortisol, kortikosteroid,
katekolamin). Padahal, hormon-hormon tersebut dapat menurunkan sistem kekebalan
tubuh, sehingga tubuh kita pun akan mudah terserang penyakit.
Pada saat marah
otot-otot wajah kita akan mengalami ketegangan. Jadi, bila kita sering marah,
wajah kita pun akan terlihat tegang, berkerut, dan tampak jelek dibandingkan
kalau kita tersenyum atau tertawa.
Menurut penelitian,
marah ternyata juga dapat menguras cadangan vitamin C dalam tubuh kita sekitar
2.500 mg. Wow, jumlah ini setara dengan 5 kg jeruk, lho ! padahal, fungsi
vitamin C adalah sebagai antioksidan yang antara lain berguna mencegah penuaan
dini. Itu sebabnya, orang yang suka marah-marah sering dibilang akan cepat tua,
karena kandungan vitamin C dalam tubuhnya banyak berkurang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar